Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Rangkuman PAIBP Kelas 10 BAB 1 Meraih Kesuksesan dengan Kompetisi dalam Kebaikan dan Etos Kerja

Daftar Isi [Tampil]

Marikuliah.com - Rangkuman PAIBP Kelas 10 BAB 1 Kurikulum Merdeka dengan judul Meraih Kesuksesan  dengan Kompetisi dalam Kebaikan  dan Etos Kerja.

Tujuan pembelajaran dari bab ini adalah setelah mempelajari BAB 1 PAIBP siswa kompeten dalam membaca, menghafal, dan menganalisis ayat dan hadis tentang kompetisi dalam kebaikan dan etos kerja serta mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Rangkuman Materi PAIBP Kelas 10 BAB 1 versi Text Book

  1. Q.S. al-Maidah/5: 48 berisi perintah untuk berlomba dalam kebaikan.
  2. Al-Qur’an diturunkan oleh Allah Swt. dengan haq (kebenaran), dan membenarkan kitab-kitab sebelumnya.
  3. Al-Qur’an adalah muhaimin terhadap kitab-kitab terdahulu karena ia menjadi saksi atas kebenaran kandungan kitab-kitab terdahulu.
  4. Al-Qur’an memelihara dan mengukuhkan prinsip ajaran Ilahi yang bersifat universal (kully) dan mengandung kemaslahatan abadi bagi umat manusia sepanjang masa.
  5. Tiap-tiap umat memiliki aturan (syariat) yang akan menuntunnya menuju kebahagiaan abadi.
  6. Allah Swt. telah menjadikan syariat Nabi Muhammad Saw. sebagai penyempurna syariat para nabi terdahulu serta membatalkan sebagian syariat sebelumnya.
  7. Berlomba dalam kebaikan merupakan suatu ajakan kepada orang lain dengan dimulai dari diri sendiri untuk selalu menempuh jalan yang diridai oleh Allah Swt.
  8. Q.S. at-Taubah/9: 105 berisi perintah untuk bekerja keras (etos kerja).
  9. Allah Swt. memerintahkan untuk beramal saleh hingga manfaatnya bisa dirasakan oleh diri sendiri maupun masyarakat luas.
  10. Setiap amal akan dilihat oleh Allah Swt., Rasulullah Saw. dan mukminin di akhirat kelak.
Rangkuman PAIBP Kelas 10 BAB 1 Meraih Kesuksesan dengan Kompetisi dalam Kebaikan dan Etos Kerja


Rangkuman Materi Meraih Kesuksesan  dengan Kompetisi dalam Kebaikan  dan Etos Kerja

1. Q.S. al-Maidah/5: 48 (Berlomba dalam kebaikan)

وَاَنْزَلْنَآ اِلَيْكَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتٰبِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ وَلَا تَتَّبِعْ اَهْوَاۤءَهُمْ عَمَّا جَاۤءَكَ مِنَ الْحَقِّۗ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَّمِنْهَاجًا ۗوَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ لَجَعَلَكُمْ اُمَّةً وَّاحِدَةً وَّلٰكِنْ لِّيَبْلُوَكُمْ فِيْ مَآ اٰتٰىكُمْ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرٰتِۗ اِلَى اللّٰهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيْعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيْهِ تَخْتَلِفُوْنَۙ ٤٨

Arab-Latin QS al-Maidah ayat 48: Wa anzalnā ilaikal-kitāba bil-ḥaqqi muṣaddiqal limā baina yadaihi minal-kitābi wa muhaiminan 'alaihi faḥkum bainahum bimā anzalallāhu wa lā tattabi' ahwā`ahum 'ammā jā`aka minal-ḥaqq, likullin ja'alnā mingkum syir'ataw wa min-hājā, walau syā`allāhu laja'alakum ummataw wāḥidataw wa lākil liyabluwakum fī mā ātākum fastabiqul-khairāt, ilallāhi marji'ukum jamī'an fa yunabbi`ukum bimā kuntum fīhi takhtalifụn.

Artinya: Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu,
Referensi : https://tafsirweb.com/1932-surat-al-maidah-ayat-48.html

Asbabun Nuzul QS Al-Maidah ayat 48

  • Menurut riwayat Imam Ahmad, surah Al-Maidah ayat 48 turun saat Nabi Muahammad sedang menaiki unta dan unta tersebut pahanya hampir patah karena tidak kuat akan beratnya wahyu yang diterima oleh Nabi SAW.
  • Menurut riwayat Ibnu Abbas, surah Al-Maidah ayat 48 turun saat peristiwa ahli kitab meminta keputusan Rasulullah Muhammad SAW atas persoalan yang mereka hadapi. Allah Swt. kemudian menurunkan ayat ini sebagai petunjuk bagi Nabi Saw. atas pertanyaan Ahli Kitab tersebut.

Menelaah Tafsir QS Al-Maidah ayat 48.

  1. Al-Qur’an diturunkan oleh Allah Swt. dengan haq (kebenaran), yakni haq dalam kandungannya, cara turunnya, maupun yang mengantarnya turun (Jibril a.s.).
  2. Kitab Al-Qur’an berfungsi membenarkan kitab-kitab sebelumnya.
  3. Kitab suci Al-Qur’an juga menjadi pengawas, pemelihara, penjaga kitabkitab terdahulu dan menjadi tolok ukur kebenaran terhadapnya, serta menjadi saksi untuk keabsahannya.
  4. Allah Swt. memerintahkan agar menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup.
  5. Tiap-tiap umat memiliki aturan (syariat) yang akan menuntunnya menuju kebahagiaan abadi.
  6. Allah Swt. telah menjadikan syariat Nabi Muhammad Saw. sebagai penyempurna syariat para nabi terdahulu serta membatalkan syariat sebelumnya.
  7. Umat Islam diperintahkan untuk berlomba-lomba dengan sungguhsungguh dalam berbuat kebaikan dan menghindari perdebatan yang tidak perlu.

2. QS At-Taubah ayat 105 (Etos Kerja)

وَقُلِ اعْمَلُوْا فَسَيَرَى اللّٰهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُوْلُهٗ وَالْمُؤْمِنُوْنَۗ وَسَتُرَدُّوْنَ اِلٰى عٰلِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَۚ
QS At-Taubah ayat 105 tulisan latin:
wa quli’malu fa sayarallahu ‘amalakum wa rasuluhu wal mu’minu, wa saturaddunaa ilaa ‘alimil gaibi wasysyahadatii fa yunabbi’ukum bima kuntum ta’malun.

Artinya:
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Bekerjalah! Maka, Allah, rasul-Nya, dan orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu. Kamu akan dikembalikan kepada (Zat) yang mengetahui yang gaib dan yang nyata. Lalu, Dia akan memberitakan kepada kamu apa yang selama ini kamu kerjakan.”

Asbabun Nuzul QS At-Taubah ayat 105

Tidak ada sebab khusus yang melatar belakangi turunnya ayat ini.

Perlu diingat bahwa ayat ini berhubungan dengan ayat sebelumnya yakni QS At-Taubah ayat 102-104 yang menjelaskan bahwa Allah memerintahkan untuk bertaubat dan melakukan kegiatan nyata seperti membayar zakat dan bersedekah.

Menelaah Tafsir QS At-Taubah ayat 105

Menurut Tafsir al-Misbah ayat ini menuntut umat manusia untuk lebih mawas diri terhadap amal dan pekerjaan. Allah Swt. mengingatkan kepada para manusia bahwasannya amal perbuatan itu tidak dapat ditutupi hakikatnya. Untuk lebih jelasnya simak pesan hikmah berikut ini:

  1. Allah Swt. memerintahkan untuk beramal saleh hingga manfaatnya bisa dirasakan oleh diri sendiri maupun masyarakat luas.
  2. Setiap amal akan dilihat oleh Allah Swt., Rasulullah Saw. dan mukminin di akhirat kelak dan manusia akan dibalas sesuai dengan amal tersebut.
  3. Janganlah merasa amalnya sudah cukup banyak untuk bekal hidup di akhirat.
  4. Setiap manusia akan kembali ke kampung akhirat, dan menerima balasan.

Menerapkan Etos Kerja untuk Meraih Kesuksesan

Etos kerja atau kerja keras sudah dicontohkan oleh Nabi Muhammad saat beliau masih berumur 12 tahun. Saat itu beliau sudah berniaga lintas negara (ekspor-impor) hingga ke negeri Syam bersama Abu Thalib. 

Abu Bakar, Umar bin Khattab, Usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib juga merupakan figur teladan dalam bekerja keras.

Pada suatu hari Rasulullah Saw. masuk ke masjid dan melihat Abu Umamah, salah satu sahabat Anshar sedang duduk termenung seperti sedang merasa susah. Nabi Saw. bertanya: “mengapa engkau duduk sendirian di masjid, padahal ini bukan saatnya mengerjakan salat?”. Abu Umamah menjawab: “Saya ini sedang banyak hutang, pailit, dan tidak punya semangat untuk bekerja. Saya selalu diliputi perasaan cemas dan ragu”. Mendengar jawaban tersebut, Rasululullah Saw. memberi nasihat kepada Abu Umamah, “jauhilah perasaan ragu dan putus asa, malas dan lemah kemampuan, pengecut dan kikir, gemar berhutang, dan hubungan kurang baik dengan sesama manusia”. Abu Umamah bersungguh-sungguh melaksanakan semua nasihat tersebut. Akhirnya kehidupan Abu Umamah menjadi lebih baik dan bahagia.

Tujuan Bekerja dalam Islam

  • Meraih rida Allah Swt.
  • Menolak kemunkaran
  • Kepentingan amal sosial
  • Memberi nafkah keluarga

Cara Meningkatkan Etos kerja

  • Membuat skala prioritas.
  • Meningkatkan semangat, pengetahuan, dan keterampila
  • Saling memberi motivasi kepada rekan kerja
  • Menciptakan suasana kerja yang nyaman.

Manfaat Meningkatkan Etos Kerja

  • Terbiasa menghargai hasil yang sudah diraih
  •  Menjaga martabat diri sendiri
  • Wujud pengabdian kepada Allah Swt.
  • Melatih sifat tabah, sabar, dan tawakal
Nah itu tadi adalah rangkuman materi PAIBP Kelas 10 BAB 1 Kurikulum Merdeka. Semoga rangkuamn ini dapat membantu kamu ya.

Download