Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Rangkuman Materi PAIBP Kelas 10 BAB 5 Kurikulum Merdeka: Meneladani Peran Ulama Penyebar Ajaran Islam di Indonesia

Daftar Isi [Tampil]

rangkuman-materi-paibp-kelas-10-bab-5-kurikulum-merdeka-meneladani-peran-ulama

Marikuliah.com
- Halo sobat pintar! Pada artikel ini kami akan membagikan rangkuman materi PAIBP Kelas 10 BAB 5 Kurikulum Merdeka yang berjudul Meneladani Peran Ulama Penyebar Ajaran Islam di Indonesia.

Rangkuman Materi PAIBP Kelas 10 BAB 5 Kurikulum Merdeka

Rangkuman materi PAIBP Kelas 10 bab 5 kurikulum merdeka ini berisi tentang rangkuman "Meneladani Peran Ulama Penyebar Ajaran Islam di Indonesia" yang kami kutip dari buku text Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas X.

1. Masuknya Islam di Indonesia

Kapan Islam masuk ke Indonesia? Wilayah Nusantara sangat luas, posisi geografisnya terletak di persimpangan jalur perdagangan antara India, Cina dan Arabia. Maka sulit untuk memastikan wilayah mana yang pertama kali menerima ajaran Islam.

  • Teori Gujarat oleh Prof. Dr. C. Snouck Hurgronje. Menurut teori ini, Islam masuk ke Indonesia dari Gujarat
  • Teori Makkah oleh Prof. Dr. Buya Hamka Buya Hamka. Menurutnya, Islam masuk ke Nusantara pada abad ke-7 Masehi. Berdasarkan Berita Cina Dinasti Tang, ditemukan pemukiman saudagar Arab di wilayah pantai barat Sumatera.
  • Teori Persia oleh Prof. Dr. Husein Djajadiningrat Menurut teori ini, Islam masuk dari Persia dan bermazhab Syi’ah.
  • Teori Cina oleh Prof. Dr. Slamet Muljana. Menurut Slamet Muljana, Sultan Demak merupakan keturunan Cina, lebih dari itu menurutnya, Wali Songo juga merupakan keturunan Cina.
  • Teori Maritim oleh N.A. Baloch Walaupun di Makkah dan Madinah terjadi perang selama kurun waktu sepuluh tahun antara 1-11 H/622-623 M, namun tidak memutuskan jalur perdagangan laut yang sudah menjadi tradisi sejak lama. 

2. Perkembangan Kesultanan di Indonesia

  • Samudra Pasai di Sumatera Utara pada abad ke-13 M, kesultanan Leran di Gresik Jawa Timur pada abad ke-11 M. 
  • Banyaknya raja-raja Hindu yang memeluk Islam.
  • Istilah kerajaan berubah menjadi kesultanan, dan istilah raja berubah menjadi sultan.
  • Rakyat berbondong-bondong masuk Islam karena syarat masuk Islam sangat mudah, lebih dari itu Islam tidak mengenal sistem kasta.
  • Tumbuhnya kerajaan Islam di Indonesia tak lepas dari politik luar negeri seperti:  Periode Khulafaur Rasyidin, Bani Umayah, Bani Abbassiyah, Fathimiyah hingga Kesultanan Turki Ustmani. Kemudian diikuti dengan runtuhnya pengaruh Hindu Budha di India, dan munculnya Kerajaan Moghul.

Periodisasi sejarah Indonesia

  • Zaman Animisme dan Dinamisme,
  • Zaman Hinduisme dan Buddhisme
  • Zaman Islamisme
  • Zaman Katolikisme dan Protestanisme.

3. Tokoh Penyebar Ajaran Islam di Indonesia

Sultan Malik al-Saleh (1267 – 1297 M)

Meurah Silu atau Sultan Malik al-Saleh merupakan pendiri dan raja pertama Samudra Pasai (berdiri pada tahun 1267 M). wafat pada tahun 1297 M, dan kepemimpinan Samudra Pasai digantikan oleh Sultan Muhammad Malik al-Zahir (1297-1326 M).

Sultan Ahmad (1326 – 1348 M)

Beliau merupakan sultan Samudera Pasai yang ketiga, bergelar Sultan Malik al-Thahir II. Pada masa pemerintahannya, Kesultanan Samudra Pasai dikunjungi oleh seorang penjelajah dari Maroko, yaitu Ibnu Batutah.

Sultan Alaudin Riayat Syah (1538 – 1571 M)

Beliau merupakan sultan Aceh ketiga, terkenal sebagai peletak dasar-dasar kejayaan Kesultanan Aceh

Wali Songo (1404 – 1546 M)

Wali Songo merupakan sembilan wali atau sunan yang menjadi pelopor penyebaran Islam di Pulau Jawa.

  1. Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gresik), 
  2. Raden Rahmat (Sunan Ampel), 
  3. Maulana Makdum Ibrahim (Sunan Bonang), 
  4. Raden Paku (Sunan Giri), 
  5. Syarifuddin (Sunan Drajat), 
  6. Raden Mas Syahid (Sunan Kalijaga), 
  7. Ja’far Shadiq (Sunan Kudus), 
  8. Raden Umar Said (Sunan Muria), 
  9. Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati).

Sultan Alauddin Sultan Alauddin

Nama aslinya adalah I Manga’rangi Daeng Manrabbia, dinobatkan sebagai raja Gowa pada usia tujuh tahun

Datuk Tunggang Parangan

Datuk Tunggang Parangan atau Habib Hasyim bin Musyayakh bin Abdullah bin Yahya merupakan seorang ulama Minangkabau yang berdakwah di Kutai Kartanegara. Beliau berdakwah bersama sahabatnya, Datuk Ri Bandang pada masa pemerintahan Raja Aji Mahkota (1525 – 1589). 

Sultan Zainal Abidin

Beliau memerintah Kesultanan Ternate pada kurun waktu 1486-1500 M.

Ulama Indonesia yang Bermukim di Mekah

  • Berasal dari Banten; Nawawi, Abdul Karim, Marzuqi, Ismail, Arsyad bin As’ad dan Arsyad bin Alwan. 
  • Berasal dari Priangan; Mahmud dan Hasan Mustafa,
  • Berasal dari Batavia; Mujitaba, ‘Aydarus, dan Junayd. 
  • Berasal dari Sumbawa; Umar dan Zainudin. 

4. Keteladanan Para Ulama Penyebar Ajaran Islam di Indonesia

  • Hidup sederhana
  • Gigih dalam berjuang
  • Menguasai ilmu agama secara luas dan mendalam
  • Produktif berkarya
  • Sabar
  • Menghargai perbedaan
  • Berdakwah secara damai

Nah itu lah tadi adalah rangkuman materi PAIBP Kelas 10 Bab 5 Kurikulum merdeka yang dapat marikuliah.com rangkum. Semoga rangkuman PAIBP Kelas 10 bab 5 kurikulum merdeka ini dapat membantu kamu dalam memahami "Meneladani Peran Ulama Penyebar Ajaran Islam di Indonesia". Terimakasih telah berkunjung.

Sumber: Buku Teks Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas X

Download Rangkuman Materi PAIBP Kelas 1 BAB 5 Kurikulum Merdeka