Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Rangkuman Materi Pembaru Islam

Daftar Isi [Tampil]

Rangkuman Materi Pembaru Islam

Marikuliah.com -
 Halo sobat pintar! Pada artikel ini kami akan membagikan rangkuman materi PAIBP kelas 11 bab 10 pembaru Islam.

Materi ini dipelajari oleh siswa kelas 11 pada mata pelajaran PAIBP kurikulum merdeka atau kurikulum 2021.

Sebelum kamu menyelami lebih lanjut rangkuman materi pembaru Islam., ada baiknya kamu terlebih dahulu memperhatikan peta konsep berikut ini:

peta konsep pembaru Islam

Rangkuman Materi Pembaru Islam

Saat ini diperkirakan terdapat antara 1.250 juta hingga 1,4 miliar umat Islam yang tersebar di seluruh dunia. Dari jumlah tersebut, sekitar 18% hidup di negara-negara Arab, 20% di Afrika, 20% di Asia Tenggara, dan 30% di Asia Selatan yakni Pakistan, India dan Bangladesh.

Munculnya Pembaruan Islam (1800 dan Seterusnya)

Periode Islam menurut Harun Nasution (1985)

  • Periode abad klasik (650 – 1250 M) 
  • Periode abad pertengahan (1250 – 1800 M)
  • Periode abad Modern (1800 – sekarang)

Menurut Muhaimin Penyebab Islam mencapai kemajuan di abad klasik:

  1. Umat Islam melaksanakan ajaran al-Qur’an.
  2. Umat Islam melaksanakan ajaran Rasulullah saw.
  3. Umat Islam mengembangkan “ilmu agama” dengan berijtihad dan mengembangkan sains.
  4. Ulama yang berdiri sendiri. Para ulama pada periode ini menolak tawaran penguasa.

Ciri-ciri periode abad pertengahan ini adalah:

  1. Ulama kurang berani lagi melakukan ijtihad.
  2. Para ulama menganggap bahwa penggunaan akal sudah bukan zamannya.
  3. Ulama pada periode ini menerima saja karya-karya yang dihasilkan oleh ulama zaman abad klasik.
  4. Banyak ulama yang tidak lagi berdiri sendiri.
  5. Para ulama pada periode ini hanya menurut/mengikuti (bertaklid) pada ulama zaman klasik.
  6. Ulama hanya sibuk pada “ilmu agama” saja.
  7. Ilmu yang datang dari dunia Barat ke dunia Islam tidak dikenali lagi sebagai warisan umat Islam di zaman sebelumnya.

Tokoh Pembaru Islam pada Masa Modern

1. Syah Waliyullah (1703-1762 M.)

  • Dilahirkan di Delhi pada 21 Februari 1703.
  • Orang tuanya yang dikenal “sufi” dan pengelola madrasah, yaitu Syah Abd. Rahim.
  • Karya terkenal:  Hujjatullah Al-Balighah dan Fuyun Al-Haramain.
  • Syah Waliyullah berpikir perlunya penerjemahan al-Qur’±n ke dalam bahasa asing.
Syah Waliyullah berpendapat bahwa penyebab kemunduran dunia Islam:
    • Terjadinya perubahan sistem pemerintahan Islam dari sistem kekhalifahan menjadi sistem kerajaan.
    • Sistem demokrasi yang melekat dalam kekhalifahan diganti dengan sistem monarki absolut.
    • Perpecahan di kalangan umat Islam merupakan akibat dari adanya perbedaan aliran-aliran yang muncul di dalamnya.
    • Mencampuradukkan ajaran Islam dengan unsur-unsur ajaran lainnya.

2. Sayyid Ahmad Khan (1817-1898 M.)

  • lahir di Delhi pada tahun 1817.
  • pernah bekerja pada Serikat India Timur ketika usianya masih 18 tahun.
  • Diberi gelar “Sir Sayyid Akhmad Khan" oleh Inggris
  • Sayyid Ahmad Khan berpendapat bahwa kedudukan umat Islam di India dapat meningkat apabila mereka bersedia bekerja sama dengan Inggris.

Pemikiran Sayyid Ahmad Khan

  1. Kemunduran umat Islam disebabkan oleh umat Islam sendiri.
  2. Ilmu dan teknologi modern adalah hasil pemikiran manusia.
  3. Islam adalah agama yang memiliki paham hukum alam buatan Tuhan
  4. Sumber ajaran Islam hanyalah al-Qur’an dan Al-Hadis
  5. Umat Islam harus didorong untuk memiliki sikap dan perilaku yang mencerminkan semangat berpikir.
  6. Cara efektif untuk mengubah sikap mental umat Islam dari keterbelakangan adalah pendidikan.

3. Muhammad Iqbal (1876-1938 M.)

  • Berasal dari keluarga golongan menengah di Punjab, India.
  • Belajar di Lahore (gelar M.A.)
  • Di Jerman inilah Iqbal memperoleh gelar doktor (Ph.D.) 
  • Muhammad Iqbal adalah penyair dan filosof
  • Pada tahun 1930 dipilih menjadi Presiden Liga Muslimin
  • Karya: 
    • The Reconstruction of Religious Thought in Islam.
    • The Development of Metaphysics in Persia (Perkembangan Metafisika di Persia).

Pemikiran Muhammad Iqbal

  1. Ijtihad mempunyai kedudukan penting dalam pembaruan Islam.
  2. Umat Islam perlu mengembangkan sikap dinamis.
  3. Kemunduran umat Islam disebabkan oleh kebekuan dan kebuntuan (kejumudan) dalam berpikir.
  4. Hukum Islam tidak bersifat statis, tetapi dapat berkembang sesuai perkembangan zaman.
  5. Umat Islam harus menguasai sains dan teknologi yang dimiliki Barat.
  6. Perhatian berlebihan umat Islam terhadap kehidupan yang bersifat zuhud telah menyebabkan kurangnya perhatian terhadap masalahmasalah keduniaan dan sosial kemasyarakatan.

4. Muhammad Ali Pasya (1765-1849 M.)

  • lahir di Kawala, Yunani, tahun 1765 
  • meninggal di Mesir pada tahun 1849
  • memprioritaskan bidang militer
  • mendirikan sekolah-sekolah modern.
  • memasukkan ilmu-ilmu modern dan sains ke dalam kurikulum di sekolah-sekolah yang ia dirikan.

5. Rifa’ah Baidawi Rafi’ Al-Tahtawi (1801-1873 M.)

  • dikenal dengan sebutan Al- Tahtawi.
  • lahir pada tahun 1801 di Tahta.
  • meninggal di Kairo pada tahun 1873.
  • belajar di Universitas Al-Azhar Kairo ketika usianya 16 tahun.
  • menyelesaikan studi di Al-Azhar pada tahun 1822 dalam waktu lima tahun.
Pemikirannya:
  • Ajaran Islam bukan hanya mementingkan kesejahteraan hidup di akhirat belaka.
  • Kekuasaan raja yang cenderung absolut harus dibatasi dengan syariat.
  • Syariat harus diartikan sesuai dengan perkembangan modern
  • Para ulama harus mempelajari filsafat dan ilmu pengetahuan modern.
  • Pendidikan harus bersifat universal
  • Umat Islam harus dinamis dan meninggalkan sifat statisnya. 

6. Jamaludin Al-Afghani (1839-1897 M.)

  • Lahir di Afghanistan pada tahun 1839
  • Meninggal dunia di Istanbul tahun 1897
  • Pada usia 22 tahun menjadi pembantu bagi Pangeran Dost Muhammad Khan di Afghanistan.
  • Pada tahun 1864 ia menjadi penasehat Sir Ali Khan
Pemikirannya:
  • Kemunduran umat Islam tidak disebabkan karena Islamnya.
  • Untuk mengembalikan kejayaan Islam di masa lalu dan sekaligus menghadapi dunia modern.
  • Corak pemerintahan otokrasi dan absolut harus diganti dengan pemerintahan demokratis.
  • Tidak ada pemisahan antara agama dan politik.

7. Muhammad Abduh (1849-1905 M.)

  • Lahir di daerah Mesir hilir pada tahun 1849 dan wafat tanggal 11 Juli 1905.
  • Belajar di Universitas AlAzhar. 
  • Bertemu dengan Jamaludin Al-Afghan.
Pemikirannya:
  1. Pintu ijtihad masih terbuka lebar bagi umat Islam.
  2. Islam adalah ajaran rasional yang sejalan dengan akal.
  3. Kekuasaan negara harus dibatasi oleh konstitusi yang dibuat oleh negara yang bersangkutan.

8. Muhammad Rasyid Rida (1865-1935 M.)

  • Murid Muhammad Abduh.
  • Lahir pada tahun 1865 di AlQalamun, suatu desa di Lebanon yang letaknya tidak jauh dari kota Tripoli (Syria).
Pemikiran Rasyid Rida tentang pembaruan Islam:
  • Di tengah kehidupan umat Islam harus ditumbuhkan sikap aktif dan dinamis.
  • Umat Islam harus meninggalkan sikap dan pemikiran kaum fatalis, Jabariyah (yaitu kaum yang hanya pasrah pada keadaan).
  • Akal dapat dipergunakan untuk menafsirkan ayat dan hadis tanpa meninggalkan prinsip umumnya.
  • Umat Islam harus menguasai sains dan teknologi untuk mencapai kemajuan. 
  • Kemunduran umat Islam disebabkan karena ada banyak unsur ajaran bukan Islam yang sudah masuk terlalu jauh ke dalam ajaran Islam.

9. Sultan Mahmud II (1785-1839 M.)

  • Lahir pada tahun 1785 dan wafat tahun 1839.
  • Diangkat menjadi Sultan di tahun 1807 dalam usia kira-kira 22 tahun.
Pemikiran pembaruan Sultan Mahmud II:
  • Menerapkan sistem demokrasi dalam pemerintahannya.
  • Menghapus pengultusan sultan yang dianggap suci oleh rakyatnya.
  • Memasukan bidang “keilmuan umum” ke dalam kurikulum lembagalembaga pendidikan madrasah.
  • Mendirikan sekolah Maktebi Ma’arif untuk mempersiapkan tenagatenaga administrasi dan mendirikan Maktebi Ulum’i Edebiyet untuk mempersiapkan tenaga-tenaga ahli penerjemah.
  • Mendirikan sekolah kedokteran, militer, dan teknik.

10. Namik Kemal (1840-1888)

Dari golongan intelegensia Kerajaan Turki Usmani (Utsmani Muda atau Yeni Usmanlitar-Young Ottoman).

Pemikirannya:
  • Kondisi ekonomi dan politik Kerajaan Turki Utsmani tidak beres.
  • Rakyat sebagai warga negara memiliki hak-hak politik yang harus dihormati dan dilindungi negara. Pemerintahan demokratis tidak bertentangan dengan ajaran Islam.
  • Islam mengajarkan al-maslahat al-ammah.
  • Kepala negara dalam mengurus negara tidak boleh melanggar syariat. 

Pengaruh Gerakan Pembaruan terhadap Perkembangan Islam di Indonesia

  • Gerakan pembaruan Islam yang muncul di Mesir, India, dan Turki pada abad modern, secara langsung atau tidak langsung, berpengaruh pada gerakan Islam di Asia Tenggara.
  • Pada tahun 1961, Haji Abdul Malik Karim Amrullah (HAMKA), mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), menulis buku berjudul Pengaruh Muhammad Abduh di Indonesia.
  • Pada tahun 1969, H.A. Mukti Ali, mantan Menteri Agama Repulik Indonesia menulis buku berjudul Alam Pikiran Islam Modern di Indonesia.
  • Pada tahun 1973, tulisan Deliar Noer diterbitkan oleh Oxford University Press berjudul The Modernist Muslim Movement in Indonesia 1900-1942.
5 faktor yang mendorong munculnya gerakan pembaruan Islam di Indonesia:
  1. Adanya kenyataan ajaran Islam yang bercampur dengan kebiasaan yang bukan Islam. 
  2. Adanya lembaga-lembaga pendidikan Islam yang kurang efisien. 
  3. Adanya kekuatan misi dari luar Islam yang mempengaruhi gerak dakwah Islam. 
  4. Adanya gejala dari golongan intelegensia tertentu yang merendahkan Islam. 
  5.  Adanya kondisi politik, ekonomi, dan sosial Indonesia yang buruk akibat penjajahan.

5 gerakan besar pembaruan:
  • Membersihkan Islam di Indonesia dari pengaruh dan kebiasaan yang bukan Islam; 
  • Mereformulasi doktrin Islam dengan pandangan alam pikiran modern; 
  • Mereformasi penafsiran-penafsiran terhadap ajaran dan kondisi pendidikan Islam; 
  • Mempertahankan Islam dari desakan-desakan dan pengaruh kekuatan luar Islam; 
  • Melepaskan Indonesia dari belenggu penjajahan

Rangkuman Materi PAIBP Kelas 11 Bab 10

  • Perkembangan Islam pada masa modern dimulai dari tahun 1800 dan berlangsung sampai sekarang yang ditandai dengan gerakan pembaruan dalam berbagai bidang.
  • Tokoh-tokoh yang memelopori gerakan pembaruan Islam, antara lain; Muhammad bin Abdul Wahab, Syah Waliyullah, Muhammad Ali Pasya, Al-Tahtawi, Jamaludin Al-Afghani, Muhammad Abduh, Rasyid Rida, Sayyid Ahmad Khan, dan Sultan Mahmud II. 
  • Saat Islam mengalami kemunduran, bangsa Eropa justru mengalami kemajuan luar biasa dalam lapangan kebudayaan, ekonomi, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Sementara kondisi dunia Islam berada di bawah pengaruh kolonialisme dan imperialisme Eropa.

Download Rangkuman Materi Pembaru Islam