Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Miliki Pola Pikir Seperti CEO Agar Hidupmu Berkembang Pesat!

Daftar Isi [Tampil]

pola-pikir-seperti-ceo

Pola Pikir Seperti CEO
- Ketika berbicara tentang CEO, apa yang ada didalam benak kamu? Keren? Kaya? Crazy Rich? Pemimpin hebat? Orang besar? Cerdas? 

Chief executive officer (CEO) adalah seorang eksekutif yang menduduki jabatan tertinggi dalam sebuah perusahaan. Secara umum CEO memiliki tanggung jawab seperti mengambil sebuah keputusan penting perusahaan, menentukan arah gerak perusahaan dan mengelola seluruh sumber daya yang dimiliki oleh perusahan.

Perusahaan itu punya tujuan makro, tapi geraknya mikro, bergerak sangat dinamis seperti layaknya kehidupan. Seorang CEO harus bisa membawa dan mengarahkan timnya serta bisnisnya dengan baik.

Kamu punya cita-cita jadi seorang CEO?

Jadi seorang CEO itu selain harus cerdas secara wawasan dan pengetahuan, seorang CEO juga harus cerdas secara emosi. Emosi yang dimaksud di sini bukan hanya sekedar menahan marah ya. Emosi itu memiliki banyak aspek seperti, semangat, gembira, gairah, sedih, marah, dan cinta.

Seorang CEO harus bisa menjaga, memotivasi, dan menginspirasi timnya untuk tetap produktif. Perusahaan akan berkembang dengan pesat apabila memiliki tim yang bergairah dalam mengejar target dan tidak malas-malasan, jauh dari kata stress dan burn out.

Mengatur ritme gerak tim agar selaras dengan tujuan perusahaan nggak bisa hanya dengan perintah-perintah verbal semata. Apalagi kalo perusahaan dipimpin sama orang yang kerjaannya cuman marah-marah karna target perusahaan nggak ada yang kelar.

Seperti Apa Pola Pikir Seorang CEO?

Satu hal yang harus dijaga adalah rasa ingin tahu. Jeff Bezos (seorang founder sekaligus CEO Amazon) pernah berkata bahwa dia bekerja di Amazon berpikir seperti seorang pemula. Artinya beliau ini selalu waspada akan perubahan zaman dan selalu ingin belajar. Selain haus akan rasa ingi tahu dan flexibel akan perubahan zaman ada beberapa pola pikir yang harus kamu miliki jika ingin jadi seorang CEO yang sukses. 

1. Fokus Pada Satu Kompetensi Keahlian

Untuk bisa jadi seorang CEO yang hebat kamu ga bisa 'ujug-ujug' nyelonong gitu aja. Pasti ada proses yang harus kamu jalanin dulu.

Kamu pasti kenal Bill Gates dong, yang total uangnya digadanng-gadang bisa disusun buat jadi jembatan dari bumi sampe ke bulan.

Bill Gates dikenal sebagai salah satu CEO tersukses di dunia, berkat Microsoft yang banyak dipakai oleh seluruh orang di dunia. Bahkan Bill Gates ini diketahui ga lulus dari kuliahnya, alias DO.

Salah satu kunci sukses Bill Gates adalah ia fokus dalam mengembangkan skillnya di bidang pemograman. Ia rela mengorbankan banyak waktu, uang, dan tenaga untuk mengasah skillnya tersebut.

“Mempertahankan fokus adalah kunci sukses. Anda seharusnya memahami bidang kompetisi Anda, keterampilan Anda, dan menghabiskan waktu serta energi Anda di sana”

Bill Gates

Fokus pada suatu kompetensi bisa membuat kamu menjadi profesional pada bidang kamu. Dengan menjadi ahlinya ahli dari bidang yang kamu tekuni, tentu akan membuat kamu memiliki daya saing yang tinggi di bidang tersebut.

Kesuksesan Microsoft tentunya ga akan tercapai seperti sekarang kalo ga ada dedikasi yang tinggi dari Bill Gates dalam menekuni bidangnya. Jadi mulai sekarang coba pahami kamu punya minat pada bidang apa dan cobalah untuk memberikan seluruh waktu dan tenaga kamu pada bidang tersebut.

2. Pilih Keputusan Bukan Kepastian

Mengambil keputusan dengan mempertimbangkan untung rugi sudah biasa dilakukan oleh CEO. Tapi bagaimana sebaiknya keputusan itu dibuat?

Yang harus kamu pahami terlebih dulu adalah bahwa setiap keputusan yang CEO buat tidak harus 100% akurat. Ya karena memang ga ada yang bisa buat mastiin keputusan itu adalah keputusan yang tepat dimasa depan.

Strategi dan waktu adalah hal yang paling penting untuk dipertimbangkan dalam mengambil sebuah keputusan. Momentum sebuah kesemptan ga akan terulang untuk kedua kali, inget baik-baik hal ini.

Setiap keputusan bisa diambil dengan cara yang berbeda-beda, dengan mempertimbangkan hasil terbaik, segala kemungkian, dan skenario terburuk yang disandarkan pada keputusan itu sendiri.

High risk high return! Biasanya jika kamu ingin memperoleh hasil yang memuaskan kamu perlu mengambil keputusan dengan resiko yang tinggi.

Berani mengambil resiko berbeda dengan orang idiot yang 'gambling' tanpa punya alasan mengapa mengambil sebuah keputusan seperti orang mabuk yang sedang main judi. Mengambil resiko berarti sudah menganalisa seberapa jauh persiapan dan punya skenario terburuk jika rencana awal gagal mencapai target.

3. Original dan Berkarakter

Belajar dari para pesaing tapi bukan untuk menirunya. Seorang CEO perlu belajar dari para pesaing bisnisnya. Melihat dan memahami bagaiamana para pesaing itu sukses terlebih dulu memperoleh satu langkah didepan.

Hal tersebut wajar dilakukan oleh CEO, apalagi jika perusahaannya termasuk baru di suatu bidang usaha. Dengan belajar dari kompetitor tentu akan membuat mudah untuk membuka jalan menuju kedepannya.

Tapi sekali lagi jangan meniru kompetitor!

“Anda harus belajar dari pesaing Anda, tapi jangan pernah menirunya. Meniru! Anda akan kalah”
Jack Ma

Seperti yang dikatakan oleh jack ma, kalo kamu meniru maka bersiaplah untuk gagal. Karena setiap bisnis itu memiliki asumsi dan jalannya masing-masing dalam menuju kesuksesan.

Dengan meniru kompetitor berarti kamu tertinggal dibelakang, dan mereka akan selalu menang dengan ide ide barunya. Identitas sebuah bisnis harus original dan berkarakter seta memiliki nilai tambah yang tinggi dibanding dengan para saingan, sehingga market akan lebih memilih bisinis kamu ketimbang sainganmu.

Jika bisnis kamu tidak memiliki karakter yang kuat dan identitas yang jelas, atau bahkan market lebih mengenal bisnismu sebagai tiruan maka tamatlah riwayatmu!

4. Cari Masalah dan Buatlah Solusinya

Pola pikir seorang CEO selanjutnya adalah jeli melihat peluang. Seorang CEO harus bisa menjadi jawaban atas segala permasalahan yang dimiliki oleh market.

Peluang hadir jika terdapat solusi dari sebuah masalah. Mari kita ambil contoh dari Gojek, Startup kebanggaan Indonesia yang luar biasa.

Nadiem selaku CEO dari gojek berhasil menciptakan ide tentang ojek online adalah berangkat dari permasalahan pribadinya yang ternyata dialami oleh banyak orang. Nadiem menjelaskan bahwa dia dulu selalu kesulian ketika hendak berangkat ke kantor menggunakan ojek pangkalan yang jauh dari lokasi rumah. Ia kemudian berpikir bagaimana caranya agar ojek-ojek itu bisa menjeputnya langsung kerumah tanpa harus pergi ke pangkalan ojek, terciptalah gojek.

Jadi, mulai sekarang pintar-pintarlah dalam melihat peluang. Jeli dalam melihat peluang bisa mengantarkanmu menuju kesuksesan. Dimulai dengan pintar mencari masalah, masa iya cari masalah aja sulit... heu heu heu. Setelah menemukan masalah, maka buatlah formula yang tepat untuk membuat  solusinya. Inilah yang namanya menciptakan peluang!

5. Fokus Pada Kualitas Bukan Untung!

Jika kita terlalu fokus pada keuntungan kita akan cenderung mengurangi kualitas dari produk yang kita tawarkan. Maka sebaiknya fokuslah pada mutu dan jaminan kualitas dari produk yang kamu buat. Jika kamu fokus pada kualitas maka untung atau profit akan mengikutinya.

Hal inilah yang membuat Apple tetap eksis dalam industri gadget di dunia. Siapa yang sih yang ga penegn punya iPhone keluaran terbaru. Walaupun termasuk mahal, iPhone masih laku dipasaran. Kenapa? Karena market sudah percaya akan kualitas dari produk Apple, jadi market ga ragu untuk ngeleuarin uang lebi untuk membeli produk dari Apple.

Malahan dengan membeli iPhone, orang-orang akan merasa bangga dengan hal itu dibanding membeli gadget pabrikan yang lain. Ini balik lagi dari pembahasan yang tadi akan pentingnya original dan berkarakter, para kompetitor selalu menjadikan iPhone sebagi referensi desain, teknologi, dll.

6. Jangan Pernah Menyerah Pada Kegagalan

Jika ingin sukses, berarti berani gagal. Kata-kata yang sudah banyak kita dengar dimana-mana. Tapi dalam prakteknya apakah kamu pernah terpuruk dalam kegagalan. Baru sekali mencoba dan gagal, kemudian kamu tinggal.

Pola pikir seorang CEO harus memandang sebuah kegagalan sebagai sebuah awal dari kesuksesan. Bahkan CEO Google, Larry Page pernah berkata "“Terkadang, satu-satunya cara untuk sukses adalah dengan mengalami banyak kegagalan terlebih dahulu”.

Larry berkata demikian bukan tanpa alasan. Dia dulu dengan susah payah membangun google tapi karena dengan suatu alasan ia ingin menjualnya kepada yahoo. Tapi yahoo menolak penawaran Larry. Tapi beberapa tahun kemudian google bisa mengalahkan perusahaan yang telah menolaknya dulu.

Bayangkan jika dulu Larry langsung menyerah pada kegagalannya, mungkin sekarang kita gaakan mengenal google!.